Selasa, 20 Desember 2016

Coco Chanel


          Hasil karya Coco Chanel merupakan karya inovasi. Karena sebelumnya wanita memakai baju rok panjang dan tertutup rapi. Karyanya sempat ditolak beberapa organisasi agama karena melanggar peraturan gereja. Tetapi karena banyaknya wanita Yahudi yang memakai baju pendek wanita nasrani pun juga ikut memakai dress pendek yang sempat menjadi trend di tahun 1920an. hal yang menarik dari karya Coco Chanel adalah keberanian untuk modern dan mempermudah wanita untuk tidak repot mengenakan pakaian. Yang paling terkenal dari karya Coco Chanel adalah little black dress. Yang menarik dari little black dress adalah kenyamanan, warna yang tidak mencolok, dan elegan. 


Alexander McQueen

          Salah satu karya yang paling saya suka adalah rancangannya yang dipakai oleh Lady Gaga. Gaya flamboyan, aneh, unik tetapi bernilai seni tinggi. Membuat gaya fashionnya lebih dikenal banyak orang. Gaya baju sangat cocok dengan lagu yang dinyanyikan oleh Lady Gaga. Salah satunya lagu Bad Romance. Karya Alexander McQueen benar-benar berbeda dari karya desainer lainnya. begitu unik dengan harga yang sangat mahal. Entah  dari mana fantasi yang dia dapatkan. Saya sangat suka detailnya. Tetapi sangat disayangkan dia bunuh diri karena frustasi. Seandainya dia masih ada mungkin masih banyak karya inovasi yang penuh dengan keunikan.


Henky Kawilarang

           Yang istimewah dari karya Hengky kawilarang adalah gaya feminim dress seperti pakaian putri dari negri dongeng. Detail dari kain kebanyakan berupa bunga-bunga kain borkat yang dijahit dengan rapi. Garis desainnya elegan membuat si pemakai menjadi lebih anggun. Kebanyakan gaun yang dirancangka Hengki ialah gaun panjang untuk pesta di malam hari.  Karya desainer kondang ini juga banyak diminati oleh artis tanah air, seperti Syahrini, Kridayanti, Inul Darastista dan artis kondang lainnya.   



Selasa, 25 Oktober 2016

Sharing Session


        Pada sebulan setelah kami mengikuti kelas fashion. Adanya acara Sharing Session di aula kampus kami. Kami diwajibkan dosen untuk menghadiri acara tersebut dan juga untuk menambah wawasan tentang fashion.

        Pada awal acara itu dibuka oleh protokol dengan sambutan gembira dengan memperkenalkan tiga desainer muda yang baru tamat kuliah. Mereka akan berbagi cerita tentang karya-karya mereka yang dimana karya pakaian yang sudah di pajang di depan aula. Lalu pembukaan oleh Dosen Fashion Bu Fairus. Dalam isi pembukaan beliau memberikan wawasan tentang dunia fashion. Salah satunya dia menjelaskan perbedaan seni fashion dan seni murni.


            Desainer pertama dibuka oleh Muhammad Ricki Barman. Ia alumni universitas Telkom jurusan fashion. Yang karakternya sangat menyenangkan.  Dia menceritakan bagaimana ia membuat karya aksesoris  daur ulang kerang-kerang laut. Kerang laut didaur ulang menjadi warna lebih cerah. Dia mendapatkan kerang laut dari Bali. Dan proses pewarnaan juga dilakukan dengan cara direndam dengan air panas semalaman sehingga warna yang didapatkan lebih cerah. Dan aksesoris kerang daur ulang itu ditempel di gaun malam yang berwarna hitam. Sehingga pakaian menjadi lebih modis dan anggun.

           Desainer kedua oleh Dina Priliza  ia menceritakan motif pakaian dengan tulisan-tulisan tegak bersambung yang tidak mudah dibaca. Terinspirasi dari rasa depresi yang ia rasakan. Cara mengelola kain ada yang dibakar sehingga menghasilkan struktur kain yang keren. Potongan kain dibentuk dengan pola modern dan sesuai zaman. Pakaian-pakaiannya kebanyakan berwarna hitam. Berbentuk outer dan  pakaian atasan yang keren banget.

             Desainer ketiga oleh Dwi Astiti  dari alumni Telkom. Dia membuat karya pakaian olah raga yang girly dan trendy. Dengan potongan-potongan kain yang tidak biasa. Warnanya lebih menarik hati kaum muda karena warna yang cerah. Berbeda dari pakaian olah raga pada umumnya. Bentuknya lebih unik dan modis. Adanya potongan-potongan yang menantang tetapi tetap bagus dan trendy. Hasil video fashionnya juga bagus banget, karena ketika model memakai pakaiannya terlihat lebih modis. Model sedang menampilkan pakaian sambil bermain tenis. Music videonya pun juga bagus. Mungkin seperti musik tahun 1950an.

     Selanjutnya dilakukan Tanya jawab oleh audience ke para desainer. Kebanyakan para audien menanyakan tetang apa saja material yang digunakan untuk membuat karya dan bagaimana modal proses pembuatan pakaian-pakaian.

      Dan terakhir para audience mengunjungi masing-masing  meja para desainer muda dan melihat berbagai macam material yang dibuat. Dan kami mendapatkan kartu nama mereka dari masing-masing meja mereka. Kartu namanya pun bagus-bagus apalagi milik Dwi Astiti. Berbentuk huruf-huruf pangkal yang didesain secara visual dengan rapi.


     Dari semua karya mereka. Menurut saya, mereka benar-benar kerja keras untuk mengerjakan semua hasil pakaian yang mereka ciptakan. Sama sekali tidak mudah. Hanya niat dan tekad yang kuat bisa menghasilkan karya yang indah. Salah satunya karya M.Ricki Barman, hanya untuk mengerjakan aksesoris kerang daur ulang saja membutuhkan eksperimen berulang-ulang hingga akhirnya jadi. Dan juga karya Dina Prizila untuk membuat kain yang tidak biasa dia harus membakar kain hingga hasilnya sempurna . dan juga Dwi Astiti walaupun tidak terlalu bisa membuat pola tetapi akhirnya dia berhasil membuat pakaian olah raga yang tak biasa.

Graduation Fashion Show

       Pada hari kamis tanggal 20 oktober 2016. Kami satu kelas mengikuti acara Graduation Fashion Show jurusan fashion, Universitas Maranatha. Yang dimana semua pakaian yang ditampilkan adalah karya-karya mahasiswa fashion yang mengikuti sidang akhir.

       Semua undangan tertulis dresscode Monocrome  (black/white/ grey).para tamu diminta berpakaian Monocrome . Yaitu pakaian modern yang berwarna hitam, putih, dan abu-abu. Tetapi para tamu kebanyakan memakai pakaian gaun hitam yang modis. Lalu kami mengikuti antrian yang sangat panjang, dan ticket kami di scan dari ticket yang kami download dari web universitas maranatha.

       Desain acara fashion show maranatha bertema Evolusia. Dengan interior yang keren dan terfokus pada panggung fashion show. Dan bangku para penonton ditata dengan rapi dan proyektor menampilkan gambar-gambar keren. Lalu kami duduk manis menunggu acara fashion show. Kami menunggu dari jam 6 sore sampai jam 8 malam. Lalu dimulai seorang penyanyi dan video-video tentang universitas maranatha. Setelah itu  dilanjutkan dengan acara pembagian penghargaan kepada mahasiswa berprestasi.

     Lalu diisi dengan acara fashion show mahasiswa sidang akhir, dengan total 22 designer muda.  Salah satunya yang menonjol bagi saya, adalah karya Jessica Novella dengan gaya pakaian feminine  tetapi modern. Dan karya Arlene Antonius yang berbeda dari yang lain dengan judulnya “I’m Not Afraid”  dengan bentuk pakaian monster yang lebih unik. Warna yang mencolok dan adanya wajah-wajah monster seperti tokoh cartoon network. Dan karya Biance Janice  “Amatsuki No Kami” potongan ala Jepang. Seperti pakaian Jepang versi modern atau mungkin versi masa depan. Masih ada unsur warna dengan garis-garis.

       Setelah acara selesai dilanjutkan dengan pertunjukan tarian tradisional yang beragam budaya seperti Jawa, Papua dan lain-lain. Merupakan sebuah hiburan yang sempurna. Lalu ditutup dengan pembagian bunga kepada para designer muda.

    Menurut saya acaranya sedikit membosankan karena lamanya kami menunggu pembukaan fashion show. Pakaian yang ditampilkan cukup menarik tetapi ada beberpa pakaian yang sedikit membosankan dan mirip dengan desainer professional yang lainnya. Tetapi ada juga pakaian yang benar-benar berbeda dari yang lainnya membentuk karakter si desainer yang membentuk inovasi. Dan bentuk pola pakaian yang benar-benar berbeda.

Selasa, 04 Oktober 2016

Profile saya sebagai mahasiswa Fashion Communication yang ingin tahu tentang dunia fashion dan bisnis fashion dan penulis fashion. Saya bukan terlahir dari keluarga seniman melainkan dahulunya orangtua saya kuliah dari jurusan akuntansi. Dan sekarang Ayah saya berprofesi sebagai pimpinan konsultan perbankan di Jakarta Selatan dan almarhum ibu saya sebagai akuntan di kantor balaikota. Diantara semua saudara hanya saya yang memilih jurusan Fashion.sebelum memasuki kuliah di jurusan Fashion Communication. Saya sempat mengikuti short course di ESMOD Jakarta di kelas Fashion Desain dan juga sempat mengikuti kursus jahit Adibusana dengan salah satu ahli desainer di Padang. Tetapi saya ingin belajar lebih detail lagi di bidang fashion, karena saya tertarik dengan seni fashion, seni kecantikan, dan memahami selera target-target konsumen diberbagai kalangan.